Papeda tentulah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Makanan satu ini terbuat dari sagu dan menjadi makanan utama selain nasi untuk masyarakat di wilayah timur khususnya Maluku dan Papua. Papeda ini berdasarkan penelitian memiliki serat yang tinggi dan juga nutrisi yang cukup.
Umumnya masyarakat di wilayah timur Indonesia mengkonsumsinya dengan tambahan makanan pendamping antara lain ikan-ikan yang dibumbui kuning dan juga sayur-sayuran yang diolah sedemikian rupa.
 |
| Foto : id.wikipedia.org |
Berdasarkan historisnya dan juga cerita masyarakat di Papua, bahwa dulunya papeda ini menjadi menu makanan utama dalam setiap peyelenggaraan upacara-upacara penting. Oleh karena ini tidak heran lagi kalau pada saat sekarang ini papeda menjadi salah satu menu makanan selera nusantara Indonesia.
Sagu Bahan Utama Papeda
Papeda umumnya bersumber dari sagu. Karena sagu menjadi bahan pokok di wilayah timur Indonesia khususnya Papua. Masyarakat papua mengolah sagu menjadi papeda yang memiliki serat tinggi, nutrisi dan juga kolestrol yang rendah.
Kebanyakan suku di wilayah Papua memiliki mitologi bahwa sagu adalah merupakan jelmaan manusia. Dan karenanya setiap kali habis panen, mereka menyelenggarakan pesta adat untuk mengucap syukur sagu yang dihasilkan dan dapat mencukupi kebutuhan hidup mereka.
Biasanya pohon sagu yang dipanen adalah yang telah memiliki usia 7 hingga 10 tahun. Setelah dipilih, kemudian dipanen dengan menebang dan selanjutnya dibelah dua batangnya. Dari batang pohon sagu yang dibelah, diambil sari pati sagu menggunakan alat yang khusus, dan penduduk sana menyebutkan “menokok”.
 |
| Foto : indozone.id |
Sari pati ini menjadi sagu yang mentah yang selanjutnya dikumpulkan dan diletakkan di suatu tempat yang khusus yang umumnya penduduk di sana menyebutnya dengan “tumang”. Lalu diamkan sekitar dua atau tiga hari lalu sari pati sagu dapat dibuat menjadi papeda.
Recipe dan Cara Mengolah Papeda
Beberapa waktu sebelumnya, panganan special dari tanah Papua ini semakin susah ditemukan, sampai-sampai di tempat berasalnya juga semakin susah dijumpai. Tetapi oleh karena afanya informasi dan media social, panganan ini mulai bangkit kembali dan mulai banyak dijumpai dan dijual di kaki lima bahkan sampai dijual keliling.
Berkat teknologi informasi yang ada, baik televisi, radio dan juga social media, papeda menjadi kuliner favorit kembali dan sampai dikenal di seluruh Indonesia. Oleh karena itu Dunia Resep Masakan menyajikan recipe dan langkah-langkah mengolah papeda menjadi makanan yang nikmat, dan tidak perlu jauh-jauh harus ke Papua.
Bahan-bahan utama yang disiapkan :
- ½ kg tepung sagu.
- 4 siung bawang Putih.
- 2 sdt garam.
- 8 gelas air.
Cara mengolahnya :
- Siapkan wadah untuk mendidihkan air.
- Lalu masukan air 6 gelas ke dalam wadah lalu panaskan sampai mendidih.
- Kemudian siapkan juga wadah lain untuk merebus air 2 gelas, kemudian masukan tepung sagu, bawang putih, garam, lalu direbus dan sambil diaduk secara merata.
- Kemudian ambil air rebusan yang 6 gelas, lalu dituang secara berlahan ke dalam wadah rebusan campuran sagu dan bumbu.
- Gunakan api yang kecil untuk memasaknya dan sambil diaduk terus secara merata sampai seperti bubur dan kental.
- Setelah itu matikan api, lalu wadah diangkat dan papeda siap disajikan.
- Sajikan papeda dengan menu pedamping lainnya seperti ikan dibumbui kuning serta sayur-sayurannya.
- Selamat mengolah dan menikmati panganan Papua yang satu ini.